Sabtu, 15 Januari 2011

Cara Perawatan Kamera DSLR Yang Berkualitas


Kamera DSLR sebagaimana juga barang berharga lainnya, secara rutin dan berkala harus dilakukan perawatan. Tentunya merawat lebih baik dari pada memperbaiki. Bahkan khusus untuk kamera DSLR jika tidak dilakukan perawatan secara teratur, maka perbaikan mungkin bukan lagi jalan keluarnya tetapi harus diganti. Tentunya hal ini sangat merugikan karena harus mengeluarkan biaya yang relatif besar, dimana daripada membeli untuk penggantian bagian yang rusak lebih baik dibelikan asesoris yang belum dimiliki atau yang berkualitas lebih baik.
Cukup banyak orang mengatakan bahwa kamera DSLR harus disimpan ditempat/dilemari khusus yang menurut saya pendapat itu tidak tepat, karena pertama pemboros dana; kedua pemborosan tempat/ruang; dan ketiga ada cara lain yang lebih mudah dan murah yaitu dengan perawatan rutin dan berkala.
Perawatan dilakukan secara kontinyu, setiap setiap hari, bisa tiap kali habis digunakan atau bisa juga seminggu sekali. Perawatan kontinyu setiap hari ? Rasanya sangat berat dan koq repot sekali ya, memangnya tidak ada kerjaan lain selain merawat kamera. Ya tentunya bukan begitu, siapa juga yang mau begitu kecuali para profesional yang memang kerjanya berhubungan erat dengan kamera. Ada beberapa kiat perawatan kamera yang dilakukan setiap hari, bahkan setiap saat sebetulnya. Nah, perhatikan tip perawatan kamera dibawah ini :
1.      Cara Pemakaian
a.     Baca buku petunjuk penggunaan atau buku instruksi manual, ada beberapa kamera digital yang mempunyai perlakuan khusus dan kondisi tertentu yang dapat menurunkan kualitas kamera, membaca buku manual adalah sebuah keharusan agar kamera anda tetap awet.
b.     Kamera dibongkar setiap kali habis digunakan dan dibersihkan satu persatu dari debu, minyak, air, keringat, dll.
c.     Hindari penggunaan pada kondisi ekstrim seperti suhu terlalu tinggi, terlalu rendah, hujan, terkena getaran ekstrim atau guncangan , berada dalam lingkungan medan magnet kuat, terjatuh, terpapar sinar matahari dalam waktu lama, terhempas  debu atau pasir karena angin kencang.
d.     Gunakan UV filter pada pemotretan diluar ruangan, selain mengurangi kotoran juga melindungi lensa dari panas dan sinar berlebih.
e.    Hindarkan lensa dari cahaya matahari atau cahaya yang mengeluarkan panas secara langsung. Panas dari cahaya terhadap lensa dapat merusak lensa. Jika memotret dengan mengikutkan sumber cahaya tersebut (matahari, lampu suar, dll.), maka segera setelah memotret alihkan lensa kamera dari sumber cahaya sehingga suhu lensa dan kamera dapat turun kembali, baru kemudian memotret lagi jika masih diperlukan pengulangan.
f.     Jangan mempergunakan kamera dengan tangan yang basah atau kotor
g.    Keluarkan battery bila kamera tidak digunakan dalam waktu yang lama dan simpan baik-baik.
2.      Cara Penyimpanan
a.    Jangan menyimpan kamera disuatu tempat (bisa lemari, kotak, atau tempat tertutup lainya) dengan dilengkapi dengan lampu pijar. Lampu pijar  mempunyai sifat memancarkan panas, selain cahaya, yang dapat menyebabkan peningkatan suhu ruang dan dapat berakibat sistem kedap cahaya yang ada dikamera, seperti seal karet, beludru, dll. bisa terpengaruh seperti mengkerut, longgar  atau bahkan rusak. Akibatnya tentu sensor-sensor cahaya yang tersedia baik dikamera maupun di lensa tidak dapat berfungsi dengan baik atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan karena ada tambahan cahaya yang tidak diundang masuk melalui celah-celah yang rusak tadi.
b.    Jangan menyimpan kamera bercampur dengan pakaian. Pada umumnya lemari pakaian atau tempat penyimpanan pakaian cenderung lembab dan ditaruh kapur barus. Uap kapur barus dapat merusak lensa kamera.
c.    Jika memungkinkan, simpan kamera pada ruang yang ber-AC. Ruangan ber-AC terkondisikan mempunyai kelembaban yang kurang dari ruangan tanpa AC.
d.    Gunakan tempat/wadah/container yang terbuat dari bahan plastik atau polymer yang dapat tertutup rapat seperti wadah /container produksi tupperware, lion star dan lain-lain, disesuaikan kebutuhan ruang simpan dan ketersediaan dana.
e.    Yang perlu diperhatikan adalah check kemampuan penutupan wadah dan kemudian buka tutupnya. Wadah ini diupayakan mempunyai tingkat kebocoran serendah mungkin atau tingkat kedap udara yang setinggi mungkin.
f.     Masukan silica gel dalam wadah tersebut. Silica gel berfungsi menyerap kandungan air dalam udara atau kelembaban udara dalam wadah penyimpanan kamera. Silica gel dapat dibeli literan atau eceran atau kantongan pada toko benda kimia atau apotik semisal Kimia Farma. Indikator silica aktif adalah berwarna biru atau warna merah muda jenuh. Tempatkan silica gel ini pada wadah kecil, bisa berupa wadah film kamera, atau wadah kecil lainya, biarkan terbuka (jangan ditutup) atau jika takut tumpah wadah kecil ini dapat ditutup tetap diberi lubang-lubang kecil yang bisa dibuat dengan menusukan jarum pada wadah kecil ini. Yang penting wadah penyimpanan silica gel dapat kontak langsung dengan udara dalam wadah penyimpanan kamera, sehingga kelembaban udara dapat diserap.
Indikator silica gel sudah jenuh (tidak berfungsi lagi) jika terjadi perubahan warna dari warna semula, misalnya jika awalnya berwarna biru atau merah muda jenuh kemudian sudah berubah menjadi biru atau merah muda pudar (kondisi normal batas aktifnya sekitar 2 bulan). Jika sudah demikian maka ganti dengan silica gel yang baru.
Jika mau berhemat, silica gel yang sudah jenuh dapat dipergunakan kembali dengan cara memanggang silica gel diatas kompor sebelum dipakai lagi. Dengan pemanggangan maka air yang terjebak dapat dipaksa keluar menguap. Tanda/indikator silica gel telah dapat dipergunakan kembali (aktif) jika warna kembali berubah (biru gelap/biru jenuh). Tunggu sampai dingin dan masukan kembali pada tempatnya semula. Media untuk memanggang bisa dari loyang untuk membuat roti.
Proses ini dapat diulangi beberapa kali tanpa mengurangi kemampuan menyerap air di udara.
3.      Cara Perawatan
a.    Baca buku petunjuk perawatan pada buku instruksi manual, ada beberapa kamera digital yang mempunyai perlakuan khusus dalam perawatan.
b.     Bekas sidik jari pada lensa cukup dibersihkan dengan tissue lensa dan bantuan uap alami mulut, bersihkan dengan menggosok perlahan.
c.      Lemak yang menempel pada lensa cukup dibersihkan dengan kain lembut ( kain flanel) yang kering atau dengan sedikit cairan pembersih lensa. Hindari memakai kain yang kasar, mengingat hal ini bisa merusak lapisan luar lensa.
d.     Pada sensor kamera gunakan canned air atau blower khusus lensa, namun bila sensor kamera DSLR anda punya fasilitas pengenyah debu (Low pass filter pada Canon, Super sonic wave filter pada Olympus, Dust removal system pada Pentax, Sensor shake system pada Sony atau Integrated Dust Reduction System pada Nikon) bersihkan dengan cara membalik badan kamera dan buka jendela rana dengan mode manula pada posisi "bulb" agar jendela rana terus terbuka saat membersihkan debu.
Jika banyak debu atau lengket pada sensor, bersihkan dengan peniup seperti canned air atau blower lensa.
 e.    Jika masih ada kotoran yang tetap lengket, maka bersihkan dengan cairan khusus pembersih lensa yang anti gores.
Demikian artikel tentang Cara Perawatan Kamera DSLR Yang Berkualitas semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan rekan semua yang memerlukannya, sehingga kualitas kamera dapat terus terjaga dan memberikan hasil pemotretan yang luar biasa. Terima kasih

1 komentar:

Unknown mengatakan...

baca juga bro: http://tipsseokeren.blogspot.com/2015/05/tips-menyimpan-kamera-dslr-agar-tidak.html

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Komentar anda sangat kami hargai. Isikan pendapat anda tentang tulisan ini di bawah ini ...